Harta karun yang paling berharga inilah kisah
inspirasi yang datang dari seorang pemuda kampung yang setelah
bertahun-tahun hidup dalam kesusahan dan masalah akhirnya mampu
menemukan harta karun dan mampu mengubah hidup diri dan keluarganya
menjadi lebih baik.
Cerita ini di mulai dari usahanya merantau ke kota
metropolotian untuk membantu kehidupan keluarganya yang pas-pasan. Ia
mempunyai tiga orang yang masing-masing duduk di sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan. Menyadari kehidupan
keluarganya yang kurang pemuda tersebut bertekad untuk bekerja dengan
sungguh-sunggu di Jakarta.
Pemuda tersebut cukup lama tingga di Jakarta, dan
berbagai macam pekerjaan sudah pernah dia lakukan, terkahir di pernah
mecoba membuka usaha bengkel dengan temannya, tapi apa mau di kata, ia
di tipu oleh temannya dan semua uangnya di bawa kabur. Kehidupan semakin
memburuk, memiliki hutang yang banyak menjadikan kehidupannya semakin
sulit.
Dalam keadaan yang tidak jelas tersebut, dia mudah sekali di
pangaruhi oleh orang lain, suatu ketika ia pernah di ajak oleh seoorang
teman yang ada di Jakarta untuk mencari harta karun. Ajakan tersebut
ibarat sebuah pencerahan bagi dirinya di tengah berbagai masalah yang ia
hadapi. Akhirnya ia dan teman-temannya melakukan perjalanan untuk
penggalian harta karun. Namun nasib baik masih belum menyertainya, apa
yang di lakukannya tersebut tidak membuahkan hasil apa-apa. Ia hampir
menyerah dengan keadaan tersebut, hingga suatu saat ia menemukan sebuah
pencerahan, dan dari situlah awal perubahan ia mulai.
Berawal dari kata-kata bijiak yang ada di sebuah Koran bungkus nasi
yang ia beli, ia menyadari bahwa harta karun yang selama ini dia cari
tidak di mana-mana, tapi ada di dalam dirinya sendiri.
Setelah mendapat pencerahan ia, mulai belajar kembali untuk merintis
usaha, namun kali ini usahanya tidak di lakukan di Jakarta tapi di
kampung halaman di temat ia bekerja. Alhasil setelah bertahun-tahun ia
bekerja keras sekarang kehidupannya berubah, ia menjadi pemuda yang
cukup sukses, bahkan ia juga memberikan modal kepada adiknya untuk
membuka bengkel di Kalimantan.
Metamorfosis yang ia jalani tidak terlepas dari kemampuannya
mengenali potensi yang ia miliki dan mengembangkannya dengan penuh
kesabaran, dari situlah kehidupannya berubah menjadi lebih baik. Dari
situ saya dapat mengambil pesan bahwa:
“Harta karun paling berharga ada di dalam diri, kenali dan
kembangkanlah potensi diri semaksimal mungkin untuk mencapai kualitas
hidup yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar